siapa lagi mampu bangunkan
pulas pagi di balik ufuk selain
mereka yang telah dahulu melekat rasi-rasi
yang mulai pergi dengan ujung jemari, dari
cuil sabit yang berkibar pada perahu dan
sekoci

mengutus waktu-waktu yang mati
lalu hidup lagi melayang mengembun
pada lipatan daun-daun, seperti
gulungan doa yang dahulu telah
menggenang di gelayut kantung mata

hingga pagi nanti tak lagi
buta untuk melihat wajahnya sendiri
sendiri

---
Malang, 07082010
Andi M E Wirambara