headphone usang 

darimu 
mendentum nyanyian hati dahulu 
redup telah, pula hilang 

benda usang itu telah kubuang, tergeletak 
pada dinding pilu biru dan abuabu 
dari sana tak lagi terdengar merdumu galak, menyalak 
membatas nada sendumu yang kian berkelabu 

:sebab darisitu, telingatelingaku sudah menuli. oleh melodimu yang mampu menggantung nyawaku tanpa lilit temali. 

benda usang itu 
lenyap 
hingga waktu saatku bersenyap 
bersimpuh memeluk lutut, bersama pekat hitam yang gelap 

:sebab darisitu, tak perlu lagi alunanmu kudengar. sengau sakit biarlah jadi lengking oktafku untuk membingar 

musikalitas biru kelabu dan headphone usangmu 
adalah sosokmu dalam hitam kepalaku 
yang melukis abstraksi dua sisi hati