: Novera Kristianti


I.Galau

"aku tak mau kehilangan". begitu runtun
ucap yang bertamu kala galau telah jadi
serabutan kata-kata di kepala. galau hanya
sekelumit resah yang menggumpal, mengendap
dan menempel seperti siput di dinding selokan
melekati lelumut. sehirup air buangan. air hujan.
hujan buangan

tapi kau tak percaya. Bagimu, galau tetaplah jemari
saling baku genggam. saling mengkait apa-apa yang
telah dan tak pula bisa kau
jelaskan lagi


II. Jiwa

betapa semangat kau berkisah mitologi tentang ares
yang kalah jiwa pada athena. tentang perseus
memenggal jiwa medusa. tentang hermes yang
jiwa di kakinya tak tersentuh lagi oleh lesat kuda
namun tak satu jiwamu kau ceritakan. seolah hanyut
pada jengkal lakumu yang kurindu. pada setiap entah,
setiap kisah. seperti mitologi yang luruh oleh debu
cerita-ceritamu tak lagi kupercaya sebagai
sesungguh jiwamu


III. Ketidaksempurnaan

kita suka sekali bermain bola mata. milikmu yang
bening dan milikku yang kerling. betapa kita senang
bertukaran bola mata, saling melihat isinya. menenang
galau yang terbaca, pun dilema di tenunan jiwa. hingga
cela kita adalah bulumata yang jatuh dan kita tiup jauh

tapi tiba-tiba kau keluhkan, bolamata kita tak sama
bundarnya. milikku bisa menggelinding seperti gundu dan
milikmu, tak tentu seperti gulir batu entah apa dituju

bukankah sejak lama, bolamata kita masih saja bundar?
tetap membinar segala yang kita lihat dan kita gantung
sebagai harap pada sisi-sisinya. sisi tak hingga seperti
kita





-

Malang, 01092010

Andi M E Wirambara