ada lembar kartu yang
lekat di kecupmu
apakah itu rindu? bernilai seperti mata dadu
namun sisinya tutup-menipu waktu

dan kau bersitatap menantangku mainkannya
hingga berkali pagi datang renggut rindu yang kupunya


sempat kau katakan padaku tentang betapa letih
sejak lalu menumpuk-numpuk lirih di jemari
dan kau minta aku mengaduk dan membaginya lagi
lalu kita bermain sebagai lawan
saling bertaruh airmata yang usang
pun siapapun pemenang pantas untuk
diberi pelupuk yang sedia menyimpan kenang
gamang rindu selalu mencipta genang

namun aku lebih mau
mengurungmu di dalam kartu
lebih dari alasan agar kau tak pergi
agar kau masih ada di bawah bantalku tiap pagi
dan biarkanmu kaku
hingga aku puas memandangimu tiap waktu
sekedar untukmu tahu rasa
aku yang lebih dulu kau belenggu

:pada mayapada di sela garis-garis bilik rindu
yang terlipat-lipat oleh ragu



------
Malang, 17072010
Andi M E Wirambara